Pra PON di Aceh, Gabsi Riau Dapat Peringkat Dua dan Tiga

Pra PON di Aceh, Gabsi Riau Dapat Peringkat Dua dan Tiga Pada ajang Kejuaraan Nasional Pra PON di Aceh yang digelar pada 9 hingga 16 Mei 2015 lalu, memberikan hasil prestasi bagi tim Gabsi Riau, yakni peringkat dua pasangan dan peringkat tiga. Prestasi ini dipersembahkan oleh atlet terbaik Riau yakni Willy Aziz dan Raja Junaidi, sebuah hal yang cukup membanggakan bagi prestasi bridge di Riau. Pimpinan Gabsi Riau, Nizhamul menyatakan bangga dengan prestasi yang diraih oleh tim Riau tersebut, namun demikian pihaknya mengakui masih banyak hal yang harus dibenahi dengan kondisi Gabsi di Riau. “Kami bangga dengan prestasi yang diraih oleh Tim Riau di Aceh, namun kami juga sadar ada banyak hal yang menjdi pekerjaan rumah bagi seluruh Gabsi Riau saat ini.” Ujar Nizham kepada wartawan saat menggelar acara halal bi halal di rumahnya (27/7) Nizham lebih lanjut mengungkapkan bahwa pekerjaan rumah terberat Gabsi Riau saat ini pada pelaksanaan kualifikasi Pra PON tersebut, oleh karena itu untuk mempersiapkan hal ini, pihaknya akan memberangkatkan 6 pasangan pemain terbaik yang akan diikut sertakan pada even nasional tersebut. Diharapkan dengan jumlah dan kualitas yang cukup akan bisa memberikan hasil yang lebih baik. “Propinsi yang biasa mengganjal kita itu Sumatera Barat dan Jogjakarta, tapi di atas kertas sebenarnya kita lebih baik, jadi kita memang harus bermain maksimal untuk bisa mendapatkan hasil yang kita inginkan. Jadi kami mengharapkan mulai sekarang para atlet harus terus berlatih supaya kita bisa mengalahkan lawan-lawan dengan baik.” Ujar Amonk, sapaan akrab Nizham. Nizham juga menjelaskan bahwa permainan bridge ini bisa dilakukan dimana saja, asal ada kartu dan meja tetap bisa dilakukan. Berbeda dengan futsal, basket, volley dan sebagainya. Jadi sebenarnya tidak ada alasan bagi atlet untuk tidak berlatih kapan saja untuk mendapatkan hasil yang maksimal. “Diharapkan atlet Pra PON berlatih sebanyak-banyak nya untuk persiapan di Jawa Barat.” Ujar Nizham menghimbau pada atlet.