Cidera Punggung, Steve Nash Pilih Pensiun

Cidera Punggung, Steve Nash Pilih Pensiun Steve Nash akhirnya memutuskan untuk pension setelah mengalami cidera punggung sejak setahun lalu. Seperti diketahui, cidera yang dialami pemain Los Angeles Lakers tersebut tak kunjung sembuh. Akhirnya pria berusia 41 tahun tersebut mengumumkan pensiunnya dari dunia basket melalui situs resminya. "Sekarang semuanya telah berakhir, itu sulit untuk mengeluarkan perkataan pensiun. Setiap atlet pasti akan melalui proses ini, jika Anda ingin menikmati hidup, maka Anda harus berani mengucapkan selamat tinggal. Meskipun itu tidak mudah," tutur Nash seperti dikutip ESPN, Minggu (22/3/2015). Alih-alih ingin kembali ke lapangan dalam kondisi bugar, Nash malah ditimpa masalah besar. Cedera punggungnya semakin parah ketika dia menggendong tas. Ia merasakan sengatan di punggungnya akibat beban dari tas yang digendongnya, Oktober lalu. Masalah punggung telah menjadi bagian dalam karir Nash. Musim 2013-2014, pemain kelahiran Johannesburg, Afrika Selatan itu bermain sebanyak 15 kali, sisanya ditepikan pelatih Byron Scott di pinggir lapangan. "Dalam beberapa hal jelas bahwa saya sangat menghargai anak-anak saya dan keluarga saya lebih dari apapun. Tapi di sisi lain, saya sulit untuk melupakan semua kenangan yang pernah saya rasakan selama menjadi pemain NBA. Meski begitu, saya merasa sangat bersyukur karena saya telah belajar banyak pelajaran berharga tentang diri dan kehidupan." sepanjang karirnya sebagai pebasket, Nash telah meraih berbagai prestasi membanggakan, Nash tercatat sudah delapan kali terpilih bermain dalam NBA All-Star. Point guard Lakers ini juga berhasil membukukan rekor lain, yakni masuk dalam sejarah NBA sebagai pemain ketiga yang memiliki jumlah assists paling banyak dengan 10.335 assist. Nash berada di belakang John Stockton dan Jason Kidd. Popularitasnya mulai dikenal saat menerima dua kali penghargaan MVP sewaktu masih membela Phoenix Suns (2005-2006). Kini meski telah memutuskan untuk pensiun, namun kecintaannya pada dunia basket tetap melekat kuat. Basket telah menjadi bagian dari kehidupannya, dan jika kini ia berhenti dari dunia basket, ia telah mendapatkan banyak pelajaran dari olahraga yang dicintainya tersebut.