Cerita Rakyat dari Kalimantan Timur adalah cerita rakyat Indonesia yang mengisahkan tentang terjadinya kota Balikpapan yang saat ini menjadi ibukota Kalimantan Timur. Cerita Rakyat Indonesia ini menjadi terkenal di wilayah Kalimantan Timur sebab mengingatkan masyarakat tentang kota Balikpapan. Ada banyak cerita rakyat yang berasal dari berbagai daerah dengan ciri dan kisahnya masing-masing. Hal ini menyebabkan Indonesia semakin kaya dan kita semakin mengenal ragam budaya dan asal muasal suatu daerah dari cerita rakyat yang dikisahkan secara turun temurun. Berikut ini adalah cerita rakyat dari Kalimantan Timur yang berjudul Balikpapan.
Kerajaan di tanah pesisir hidup damai dan makmur dalam pemerintahan Sultan Aji Muhammad. Daerah mereka berupa teluk yang indah dengan hasil bumi dan laun yang cukup besar. Masyarakat hidup sebagai petani dan nelayan. Kekuasaan raja meliputi darah yang sangat luas sampai ke selatan. Raja Aji Muhammad memiliki seorang putri yang bernama Aji Tatin. Aji Tatin baru saja menikah, pada suatu hari ia menghadap ayahandanya. Putri Aji Tatin berkata bahwa ia meminta warisan kepada Ayahnya untuk
bekal hidup di masa depan.
Sultan Aji Muhammad tersenyum arif. Sejenak dia berfikir tentang daerah-daerahnya yang luas dan menimbang-nimbang mana yang pantas untuk diwariskan kepada putrinya. Akhirnya Sultan Aji menyerahkan kepada Putri Aji Tatin sebuah teluk yang belum memiliki nama. Sultan memerintahkan putri Aji Tatin untuk hidup di sana dan membangun wilayah kekuasaan untuk bekal di masa depan.
Putri Aji Tatin sangat berterima kasih kepada ayahnya dan keesokan harinya berangkatlah ia bersama rombongan istana ke teluk tanpa nama itu. Mereka kemudain membangun kehidupan baru di teluk itu, mendirikan rumah-rumah membangun pemerintahan kecil dan memenuhi kebutuhan hidupnya dari bertani serta melaut.
Suatu hari orang-orang kepercayaan Putri Aji Tatin menarik upet dari rakyat yang berupan papan. Ketika mereka sedang mendayung perahu, tiba-tiba datang angin topan yang sangat besar. Mereka menjadi panik melihat angin topan tersebut dan berusaha untuk menghindarinya. Putri Aji Tatin memegang erat pinggiran perahu. Semua penumpang dalam perahu ketakutan. Angin topan itu menghempaskan perahu mereka dengan ganas. Perahu Putri Aji Tatin terempas badai dan terbalik. Semua kemudian berpegangan pada perahu.
Seorang pendayung lalu memerintahkan anak buahnya untuk menepi. Namun badai semakin dahsyat menghempas perahu mereka. Mereka tidak bersaya diserang angin topan dan badai yang ganas. Sampai menit berikutnya perahu mereka menabrak karang yang ada di depan mereka. Tidak berapa lama perahu pun terhempas ke sebuah pulau karang. Galah pendayung patah dan perahu yang sarat muatan papan itu karam.
Pemimpin penarikan upeti itu yaitu Panglima Sendong dan anak buahnya meninggal seketika. Sejak saat itu daerah yang tak bernama itu diberi nama Balikpapan. Berasal dari perahu penarik upeti yang membawa papan dan terbalik dihantam badai. Sementara itu pulau karang penyebab malapetaka itu sampai sekarang dikenal dengan nama Pulau Tukung.
Demikianlah Cerita Rakyat dari Kalimantan Timur tentang asal Kota Balikpapan.
Baca juga Cerita rakyat Melayu Riau Anyang dan Raja Ikan.
Berita Terkini @2011
Kerajaan di tanah pesisir hidup damai dan makmur dalam pemerintahan Sultan Aji Muhammad. Daerah mereka berupa teluk yang indah dengan hasil bumi dan laun yang cukup besar. Masyarakat hidup sebagai petani dan nelayan. Kekuasaan raja meliputi darah yang sangat luas sampai ke selatan. Raja Aji Muhammad memiliki seorang putri yang bernama Aji Tatin. Aji Tatin baru saja menikah, pada suatu hari ia menghadap ayahandanya. Putri Aji Tatin berkata bahwa ia meminta warisan kepada Ayahnya untuk
bekal hidup di masa depan.
Sultan Aji Muhammad tersenyum arif. Sejenak dia berfikir tentang daerah-daerahnya yang luas dan menimbang-nimbang mana yang pantas untuk diwariskan kepada putrinya. Akhirnya Sultan Aji menyerahkan kepada Putri Aji Tatin sebuah teluk yang belum memiliki nama. Sultan memerintahkan putri Aji Tatin untuk hidup di sana dan membangun wilayah kekuasaan untuk bekal di masa depan.
Putri Aji Tatin sangat berterima kasih kepada ayahnya dan keesokan harinya berangkatlah ia bersama rombongan istana ke teluk tanpa nama itu. Mereka kemudain membangun kehidupan baru di teluk itu, mendirikan rumah-rumah membangun pemerintahan kecil dan memenuhi kebutuhan hidupnya dari bertani serta melaut.
Suatu hari orang-orang kepercayaan Putri Aji Tatin menarik upet dari rakyat yang berupan papan. Ketika mereka sedang mendayung perahu, tiba-tiba datang angin topan yang sangat besar. Mereka menjadi panik melihat angin topan tersebut dan berusaha untuk menghindarinya. Putri Aji Tatin memegang erat pinggiran perahu. Semua penumpang dalam perahu ketakutan. Angin topan itu menghempaskan perahu mereka dengan ganas. Perahu Putri Aji Tatin terempas badai dan terbalik. Semua kemudian berpegangan pada perahu.
Seorang pendayung lalu memerintahkan anak buahnya untuk menepi. Namun badai semakin dahsyat menghempas perahu mereka. Mereka tidak bersaya diserang angin topan dan badai yang ganas. Sampai menit berikutnya perahu mereka menabrak karang yang ada di depan mereka. Tidak berapa lama perahu pun terhempas ke sebuah pulau karang. Galah pendayung patah dan perahu yang sarat muatan papan itu karam.
Pemimpin penarikan upeti itu yaitu Panglima Sendong dan anak buahnya meninggal seketika. Sejak saat itu daerah yang tak bernama itu diberi nama Balikpapan. Berasal dari perahu penarik upeti yang membawa papan dan terbalik dihantam badai. Sementara itu pulau karang penyebab malapetaka itu sampai sekarang dikenal dengan nama Pulau Tukung.
Demikianlah Cerita Rakyat dari Kalimantan Timur tentang asal Kota Balikpapan.
Baca juga Cerita rakyat Melayu Riau Anyang dan Raja Ikan.
Berita Terkini @2011
0 Response to "Cerita Rakyat dari Kalimantan Timur Asal Kota Balikpapan"