Puisi Untuk Ayah
Hari ini aku coba membuka kembali buku kehidupanku
membuka helai demi helai sejarah hidup yang telah berlalu
aku berhenti di lembaran awal, ketika masa kecilku yang penuh tawa
tangisan yang keluar dari mulutku seolah mewakili rasa bahagia
Saat ku jauh di rantau Aku tahu betapa sayang dirimu padaku ayah
Aku tahu lewat do’a yang selalu kau panjatkan untukku Jika aku mampu aku juga ingin mengatakan itu ayah
Tapi kita sama-sama membisu
Aku tersiksa karena egoku
Ayahpun pasti merasa begitu
Karena kita adalah sama, kau dan aku satu
Ayah, jika waktu boleh diputar kembali
Aku yakin
Ayah tak ingin semua ini terjadi
Akupun yakin
Kita masih bisa duduk bersama lagi
Melewati sisa hari yang terus berganti
Demikianlah sedikit puisi untuk Ayah yang berisi kerinduan seseorang akan masa bersama Ayahnya yang telah hilang karena ke-egoan masing-masing.
Puisi Untuk Ayah Berita Terkini @2011
Hari ini aku coba membuka kembali buku kehidupanku
membuka helai demi helai sejarah hidup yang telah berlalu
aku berhenti di lembaran awal, ketika masa kecilku yang penuh tawa
tangisan yang keluar dari mulutku seolah mewakili rasa bahagia
Saat ku jauh di rantau Aku tahu betapa sayang dirimu padaku ayah
Aku tahu lewat do’a yang selalu kau panjatkan untukku Jika aku mampu aku juga ingin mengatakan itu ayah
Tapi kita sama-sama membisu
Aku tersiksa karena egoku
Ayahpun pasti merasa begitu
Karena kita adalah sama, kau dan aku satu
Ayah, jika waktu boleh diputar kembali
Aku yakin
Ayah tak ingin semua ini terjadi
Akupun yakin
Kita masih bisa duduk bersama lagi
Melewati sisa hari yang terus berganti
Demikianlah sedikit puisi untuk Ayah yang berisi kerinduan seseorang akan masa bersama Ayahnya yang telah hilang karena ke-egoan masing-masing.
Puisi Untuk Ayah Berita Terkini @2011
0 Response to "Puisi Untuk Ayah"