Alhamdulilah, Yang Maha Kuasa telah memberikan sebuah kampung yang indah dan luar biasa pada masyarakat Bokor, dengan dikarunianya bermacam buah-buahan yang lezat dan setiap tahun dapat dipanen. Hal ini merupakan suatu berkah yang patut kita syukuri. Saat tulisan ini dibuat, buah-buahan seperti Kundang dan lain-lain sudah mulai menguning kulitnya, durian sudah mulai masak “daging ayam” yang isinya kekuning-kuningan. Ada pula yang durian “buang buruk” maksudnya buah durian yang jatuh atau pertama kali gugur dan tidak bisa dimakan. Kadang ruas buah durian yang sebelah masak dan sebelah lainnya lagi busuk. Ini merupakan hal biasa yang terjadi pada buah-buah pertama pada awal musim buah.
Hal yang selalu menarik dapat dilihat pada pohon Cempedak. Sejak awal Juni 2011 lalu, buah cempedak sudah mulai disampul oleh masyarakat dengan menggunakan daun nipah atau daun nibung yang dianyam. Lain lagi pada buah Pulas dan Rambutan sudah mulai “silau” (mau mulai masak dan sudah mempunyai isi di dalam). Buah rambai dan buah–buahan yang lainnya sudah mulai menguning pertanda mau masak.
Selain daripada itu, tak lupa juga para masyarakat yang pandai membuat anyaman dari bambu seperti keranjang, ayak sagu, dan kerajinan lainnya sudah mulai membuat olahan dari bambu (Buluh) tersebut untuk dijadikan media promosi kerajinan tangan dan suvenir bagi para tamu yang akan datang di Fiesta Bokor Riviera pada bulan Juli nanti. Disamping sebagai objek hiburan dan promosi wisata riviera, helat ini juga merupakan wadah untuk masyarakat meningkatkan perekonomiannya, mudah-mudahan masyarakat dapat menikmati dan merasakan faedah dari helat ini.
Sopandi Bathin Galang untuk Berita Terkini @2011
Hal yang selalu menarik dapat dilihat pada pohon Cempedak. Sejak awal Juni 2011 lalu, buah cempedak sudah mulai disampul oleh masyarakat dengan menggunakan daun nipah atau daun nibung yang dianyam. Lain lagi pada buah Pulas dan Rambutan sudah mulai “silau” (mau mulai masak dan sudah mempunyai isi di dalam). Buah rambai dan buah–buahan yang lainnya sudah mulai menguning pertanda mau masak.
Selain daripada itu, tak lupa juga para masyarakat yang pandai membuat anyaman dari bambu seperti keranjang, ayak sagu, dan kerajinan lainnya sudah mulai membuat olahan dari bambu (Buluh) tersebut untuk dijadikan media promosi kerajinan tangan dan suvenir bagi para tamu yang akan datang di Fiesta Bokor Riviera pada bulan Juli nanti. Disamping sebagai objek hiburan dan promosi wisata riviera, helat ini juga merupakan wadah untuk masyarakat meningkatkan perekonomiannya, mudah-mudahan masyarakat dapat menikmati dan merasakan faedah dari helat ini.
Sopandi Bathin Galang untuk Berita Terkini @2011
0 Response to "Buah-Buahan di Desa Bokor Siap Dipanen"