Kali ini kelompok 78 suara menuding Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar merekayasa surat FIFA yang dikirimkan kepada PSSI. Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh perwakilan kelompok 78, Hadiyandra, yang juga merupakan Sekretaris Umum Pengprov Jambi. Dia menduga surat dari Deputi Sekretaris Jenderal FIFA Markus Kattner pada tanggal 6 Mei lalu merupakan rekayasa Agum.
Adapun surat ini berisi peringatan agar surat sebelumnya yang dikirim tanggal 4 dan 21 April lalu tetap menjadi acuan dalam kongres pemilihan ketua umum.
“Kami menduga kalau surat itu sudah disetting sedemikian rupa, sudah dibuat sendiri di sini, dan pihak FIFA hanya menandatangani saja,” jelasnya, Senin (09/05) kemarin.
Tudingan Hadiyandra ini bukan tanpa alasan, dia mengindikasikan pada adat ketimuran pada gaya bahasa sirat FIFA tersebut. Para petinggi FIFA, kata Hadiyandra, tidak mudah memberikan pujian terima kasih kepada Agum. “Padahal kan tugasnya belum selesai,” ujarnya.
Hadiyandra mengaku memegang rekaman pertemuan antara Komite Pemilihan, yang terbentuk pada kongres 14 April lalu, dengan Agum. Pertemuan itu terjadi tanggal 25 April, di mana isinya Agum menawarkan akan memperjuangkan George Toisutta saja di hadapan FIFA, sementara Arifin Panigoro tidak.
“Kalau tawaran itu kita setujui, mungkin akan muncul lagi surat tambahan memperbolehkan Toisutta. Saya menarik kesimpulan surat itu benar-benar dari sini, bukan dari FIFA,” pungkas Hadiyandra.
Berita Terkini @2011
Adapun surat ini berisi peringatan agar surat sebelumnya yang dikirim tanggal 4 dan 21 April lalu tetap menjadi acuan dalam kongres pemilihan ketua umum.
“Kami menduga kalau surat itu sudah disetting sedemikian rupa, sudah dibuat sendiri di sini, dan pihak FIFA hanya menandatangani saja,” jelasnya, Senin (09/05) kemarin.
Tudingan Hadiyandra ini bukan tanpa alasan, dia mengindikasikan pada adat ketimuran pada gaya bahasa sirat FIFA tersebut. Para petinggi FIFA, kata Hadiyandra, tidak mudah memberikan pujian terima kasih kepada Agum. “Padahal kan tugasnya belum selesai,” ujarnya.
Hadiyandra mengaku memegang rekaman pertemuan antara Komite Pemilihan, yang terbentuk pada kongres 14 April lalu, dengan Agum. Pertemuan itu terjadi tanggal 25 April, di mana isinya Agum menawarkan akan memperjuangkan George Toisutta saja di hadapan FIFA, sementara Arifin Panigoro tidak.
“Kalau tawaran itu kita setujui, mungkin akan muncul lagi surat tambahan memperbolehkan Toisutta. Saya menarik kesimpulan surat itu benar-benar dari sini, bukan dari FIFA,” pungkas Hadiyandra.
Berita Terkini @2011
0 Response to "Agum Gumelar Merekayasa Surat FIFA, Benarkah?"