Umar Patek Berhasil Ditangkap oleh Aparat Keamanan Pakistan. Sebuah kabar mengejutkan datang dari Pakistan. Gembong teroris Umar Patek alias Abdul Ghoni alias Abu Syeikh alias Umar Arab ditangkap aparat keamanan Pakistan sejak 2 Maret 2011 lalu. Begitu diungkapkan sumber-sumber intelijen Indonesia dan Filipina.
Kabar ini mengagetkan, sebab Pakistan merupakan wilayah yang selama ini tak disangka-sangka aparat dijadikan tempat persembunyian teroris itu. Selama ini, aparat menduga Patek bersembunyi di suatu tempat di Indonesia atau Filipina Selatan. Penangkapan Patek menimbulkan tanda tanya besar: bagaimana buron teroris nomor wahid itu bisa lolos melintasi tapal batas sejumlah negara?
Apalagi, di Pakistan, pria campuran Jawa-Arab ini diduga sedang merencanakan aksi teror besar. Bersama sejumlah pentolan jaringan teroris dunia, Al Qaeda, Patek diyakini sedang merencanakan aksi teror untuk memperingati 10 tahun tragedi menara kembar World Trade Centre pada 11 September mendatang.
Di dunia intelijen terorisme, Patek bukan nama sembarangan. Rekam jejaknya di dunia teror terbentang cukup panjang, dari tahun 1980 hingga 1990. Selama itu, dia bersama sekelompok orang dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina bepergian ke Afghanistan dan Pakistan untuk mengikuti berbagai pelatihan tempur.
Saat kembali ke Asia Tenggara, mereka membentuk Jemaah Islamiyah yang dituding berada di belakang serangkaian aksi bom bunuh diri yang menyerang klub malam, restoran, hotel, dan kedutaan di Indonesia--yang menewaskan sedikitnya 260 orang.
Meski beberapa media menyebut bahwa informasi penangkapan Patek berasal dari intelijen Indonesia, saat dikonfirmasi, Markas Besar Kepolisian mengaku baru tahu berita penangkapan itu dari media.
Polri butuh kepastian. Untuk itulah, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakadst Mabes Polri, Brigadir Jenderal Ketut Untung Yoga Ana, sebuah tim akan segera diberangkatkan ke Pakistan. Untuk membuktikan benarkah orang yang ditangkap itu adalah Umar Patek, tim akan melakukan Cek fisik. “Yang paling kenal dia (Umar Patek) kan kami," kata Untung Yoga Ana di Jakarta, Rabu, 30 Maret 2011.
Kapan cek fisik akan dilakukan, belum dipastikan. Menurut Yoga, itu akan dilakukan setelah berkoordinasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Kementerian Luar Negeri. Koordinasi selanjutnya akan dilakukan dengan pemerintah Pakistan.
Soal di mana Patek akan diadili, Mabes Polri menyerahkannya kepada pemerintah Pakistan. "Kalau toh memang yang bersangkutan adalah dia [Umar Patek], kami lihat dulu apakah dia melakukan tindak pidana di negara itu," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Anton Bahrul Alam di Mabes Polri, Jakarta. "Yang paling berkompeten kan negara yang bersangkutan itu [Pakistan] di mana kejahatan itu berlangsung. Mereka juga bisa melakukan proses hukum di sana."
Berita Terkini @2011
Kabar ini mengagetkan, sebab Pakistan merupakan wilayah yang selama ini tak disangka-sangka aparat dijadikan tempat persembunyian teroris itu. Selama ini, aparat menduga Patek bersembunyi di suatu tempat di Indonesia atau Filipina Selatan. Penangkapan Patek menimbulkan tanda tanya besar: bagaimana buron teroris nomor wahid itu bisa lolos melintasi tapal batas sejumlah negara?
Video Penangkapan Umar Patek oleh Aparat Keamanan Pakistan
Video Penangkapan Umar Patek oleh Aparat Keamanan Pakistan
Apalagi, di Pakistan, pria campuran Jawa-Arab ini diduga sedang merencanakan aksi teror besar. Bersama sejumlah pentolan jaringan teroris dunia, Al Qaeda, Patek diyakini sedang merencanakan aksi teror untuk memperingati 10 tahun tragedi menara kembar World Trade Centre pada 11 September mendatang.
Di dunia intelijen terorisme, Patek bukan nama sembarangan. Rekam jejaknya di dunia teror terbentang cukup panjang, dari tahun 1980 hingga 1990. Selama itu, dia bersama sekelompok orang dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina bepergian ke Afghanistan dan Pakistan untuk mengikuti berbagai pelatihan tempur.
Saat kembali ke Asia Tenggara, mereka membentuk Jemaah Islamiyah yang dituding berada di belakang serangkaian aksi bom bunuh diri yang menyerang klub malam, restoran, hotel, dan kedutaan di Indonesia--yang menewaskan sedikitnya 260 orang.
Meski beberapa media menyebut bahwa informasi penangkapan Patek berasal dari intelijen Indonesia, saat dikonfirmasi, Markas Besar Kepolisian mengaku baru tahu berita penangkapan itu dari media.
Polri butuh kepastian. Untuk itulah, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakadst Mabes Polri, Brigadir Jenderal Ketut Untung Yoga Ana, sebuah tim akan segera diberangkatkan ke Pakistan. Untuk membuktikan benarkah orang yang ditangkap itu adalah Umar Patek, tim akan melakukan Cek fisik. “Yang paling kenal dia (Umar Patek) kan kami," kata Untung Yoga Ana di Jakarta, Rabu, 30 Maret 2011.
Kapan cek fisik akan dilakukan, belum dipastikan. Menurut Yoga, itu akan dilakukan setelah berkoordinasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Kementerian Luar Negeri. Koordinasi selanjutnya akan dilakukan dengan pemerintah Pakistan.
Soal di mana Patek akan diadili, Mabes Polri menyerahkannya kepada pemerintah Pakistan. "Kalau toh memang yang bersangkutan adalah dia [Umar Patek], kami lihat dulu apakah dia melakukan tindak pidana di negara itu," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Anton Bahrul Alam di Mabes Polri, Jakarta. "Yang paling berkompeten kan negara yang bersangkutan itu [Pakistan] di mana kejahatan itu berlangsung. Mereka juga bisa melakukan proses hukum di sana."
Berita Terkini @2011
0 Response to "Video Penangkapan Umar Patek oleh Aparat Keamanan Pakistan"