Bom Ahmad Dhani Hanyalah Rekayasa Belaka - Bom yang telah terjadi di rumah Ahmad Dhani rupanya masih menyisakan sebuah kejanggalan pasalnya Ahmad Dhani baru melaporkan kasus bom ini, ketika kiriman tersebut 2 hari berada dirumahnya.
Kejanggalan ini juga dirasakan oleh salah satu LSM Hajar Indonesia yang diketuai Farhat Abbas mengatakan paket bom buku yang diterima Ahmad Dhani di rumah tersebut , hanyalah mencari popularitas saja.
Farhat juga mengatakan bahwa Ahmad Dhani adalah seorang artis dan selebritis, apa ada hubungannya dengan jaringan teroris kecuali dia tersebut adalah seorang politisi, mungkin ini semua masuk akal.
Ahmad Dhani juga pernah mengatakan bahwa paket bom yang dikirimkan ke rumahnya tersebut dikaitkan dengan rumor bahwa dirinya merupakan keturunan Yahudi. Dan dari statement tersebut, Farhat menganggap ini tambah memperjelas bahwa ini adalah rekayasa dan tidak akan pernah ditemukan.
Kabarnya, LSM Hajar Indonesia yang diketuai oleh Farhat ini akan melaporkan Ahmad Dhani terkait dugaan mengarang isu soal bom buku yang diterimanya pada Kamis, 17 Maret 2011 lalu.
Berita Terkini @2011
Kejanggalan ini juga dirasakan oleh salah satu LSM Hajar Indonesia yang diketuai Farhat Abbas mengatakan paket bom buku yang diterima Ahmad Dhani di rumah tersebut , hanyalah mencari popularitas saja.
Farhat juga mengatakan bahwa Ahmad Dhani adalah seorang artis dan selebritis, apa ada hubungannya dengan jaringan teroris kecuali dia tersebut adalah seorang politisi, mungkin ini semua masuk akal.
Ahmad Dhani juga pernah mengatakan bahwa paket bom yang dikirimkan ke rumahnya tersebut dikaitkan dengan rumor bahwa dirinya merupakan keturunan Yahudi. Dan dari statement tersebut, Farhat menganggap ini tambah memperjelas bahwa ini adalah rekayasa dan tidak akan pernah ditemukan.
Kabarnya, LSM Hajar Indonesia yang diketuai oleh Farhat ini akan melaporkan Ahmad Dhani terkait dugaan mengarang isu soal bom buku yang diterimanya pada Kamis, 17 Maret 2011 lalu.
Berita Terkini @2011
0 Response to "Bom Ahmad Dhani Hanyalah Rekayasa Belaka"