Koin Peduli Presiden SBY - Seperti yang kita ketahui, baru-baru ini diRapat Pimpinan TNI dan Polri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyo-no (SBY) menyentil soal gaji yang selama ini diterimanya. Di hadapan TNI dan Polri, Presiden SBY berujar kalau selama 7 tahun ini, gaji presiden belum juga naik.
Tak heran, ucapan itu mengundang reaksi keras sejumlah elemen masyarakat. Bahkan, menyentil curhat Presiden SBY soal gaji itu, Gerakan Alumni HMI membuatkan logo khusus untuk menunjang aksi Gerakan Coin 100 rupiah untuk Preside SBY.
Logo yang dibikin mereka, mirip logo “coin untuk prita” dengan paduan warna hitam dan kuning, bertuliskan “Help Salary Presiden” dan “Koin Untuk Presiden”.
Di tengah huruf S dan D dalam kata presiden, dibubuhkan gambar tangan yang memegang koin 100 rupiah. Bedanya, “Koin Peduli Prita” dibuat untuk membantu Prita yang harus membayar denda Rp204 juta kepada RS Omni. Sedangkan “Koin Untuk Presiden SBY”, misinya jauh berbeda. Kabarnya, gerakan tersebut untuk membantu Presiden SBY yang mengeluh gajinya tidak naik selama tujuh tahun. Curhatan Presiden terkait masalah gaji di depan petinggi TNI/Polri ini mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan, salah satunya kelompok Alumni HMI.
Memang, sangat tidak lazim seorang kepala negara berkeluh kesah mengenai gajinya yang belum pernah naik. Apalagi, itu disampaikan ketika berhadapan dengan para pemimpin kekuatan bersenjata dan kepolisian di negerinya.
Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana mengatakan, belum pernah ada satu pemimpin pun di dunia yang curhat soal gajinya yang belum naik. “Itu pernyataan yang sangat tidak lazim. Saya tidak pernah mendengar ada kepala negara di seluruh dunia mengeluh soal gajinya. Gaji guru naik, gaji tentara naik, hanya gaji dia yang tidak naik-naik. Tindakan ini sangat aneh,” kata Tjipta saat dihubungi Media Indonesia.
Menurut Tjipta, segala keluh kesah SBY termasuk serangan balik atas kritik kebohongan di hadapan peserta Rapim TNI dan Polri sebagai bentuk pencitraan. SBY ingin menunjukkan diri sebagai negarawan yang peduli dengan rakyatnya. Namun, pencitraan yang tidak lazim ini seharusnya tidak dilakukan. “Pesan yang ingin disampaikan adalah ‘Saya ini abdi negara. Saya tetap bekerja keras walaupun negara tidak menaikkan gaji saya.’ SBY ingin mencitrakan diri sebagai pemimpin yang bekerja tanpa pamrih dan tidak mengeluh. Terkait tudingan kebohongan, SBY ingin menunjukkan seorang abdi negara tentu tidak akan membohongi rakyatnya. Yang dibutuhkan rakyat bukan lagi pencitraan tetapi bukti nyata,” ulas Tjipta.
Sejak saat itu mulailah aksi itu dilakukan oleh beberapa orang atau kelompok diseluruh Indonesia.
(surc/miol/inlc)berita terkini Desember @2011
0 Response to "Koin Peduli Presiden SBY"