Ekspedisi Hulu Sungai Bokor
dari Catatan Pribadi Attayaya Zam
dari Catatan Pribadi Attayaya Zam
Tanah Bokor tanah lembah,
Batang Senduduk becupang due.
Tanah Bokor tanah bertuah,
Sekali datang, takkan terlupe
Iza, Pandi, Jon, Ujang
Ekspedisi Sungai Bokor bersempena dengan persiapan perhelatan akbar Fiesta Bokor Riviera yang hendak dilaksanakan pada 16-18 Juli 2011 mendatang selama 3 hari. Ekspedisi ini cukup singkat dan bermakna bagi perhelatan akbar tersebut nantinya. Dipimpin oleh Prof. DR. Yusmar Yusuf Sang Budayawan Riau diiringi juga oleh Suryadi dan Frans Armayadi (Frans KPU) sebagai Ketua dan Sekretaris Dewan Kesenian Kabupaten Meranti dalam hal ini menjadi Nara Sumber masyarakat tempatan. Sopandi, Ketua Sanggar Bathin Galang serta Iza, Ujang, dan Jon Pemuda Desa Bokor bertugas sebagai penunjuk dan pengarah jalan sekaligus pendayung sampan. Saya (attayaya) mendapat tugas sebagai photographer dan Dedi Ariandi praktisi arsitektur mendapat kebagian jatah tugas untuk mengamati lokasi dan merencanakan pelaksanaan berikutnya. Tak lupa Jang Naim sang bendahara dan dibantu Adhie Agoes.
Bergerak dengan menggunakan sebuah Kapal Pompong yaitu kapal kayu bermesin diesel dengan kapasitas 15-20 membuat kapal itu terasa lega karena dinaiki oleh kami yang ber-7 orang saja ditambah 1 orang nakhoda. Berkisar di jam 11 siang, sang nakhoda kapal pompong mengarahkan haluan menuju muara Sungai Bokor. Diperkirakan perjalanan memakan waktu sekitar 30-40 menit ke dermaga Desa Bokor di Sungai Bokor. Menjelang sampai ke Muara Sungai Bokor, kapal pompong pun kami sulap menjadi sebuah restoran terapung sederhana. Hal ini mengingat perut yang sudah mulai keroncongan dan perjalanan masuk ke Hulu Sungai Bokor lumayan jauh.
Sesampai di dermaga Desa Bokor, Pandi, Iza, Jang dan Jon telah menanti dengan 2 buah sampan. Dengan sigap dan cepat mereka menambatkan sampan tersebut di buritan kapal. Sampan-sampan ini nantinya akan dipergunakan untuk masuk makin jauh ke Hulu Sungai Bokor karena sampai pada suatu lokasi, tidak bisa lagi dilayari oleh kapal pompong.
Klik Gambar Peta untuk memperbesar
Peta Kabupaten Meranti - Riau |
Peta Pulau Rangsang Barat (Kepala Lumba-lumba) Kabupaten Meranti Propinsi Riau |
Peta Desa Bokor Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Meranti Propinsi Riau |
Sepanjang perjalanan yang berjarak sekitar 6 kilometer masuk ke Hulu Sungai Bokor, terpampang jelas di depan mata begitu hijau dan rimbunnya Hutan Bakau. Hutan Rawa Bakau tentu saja didominasi oleh Pohon Bakau sebagai kumpulan tumbuhan dari marga Rhizopora bersuku Rhizophoraceae. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang menyolok berupa akar tunjang yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah serta berakar ketika masih di pohon (vivipar). Pohon bakau juga memiliki banyak nama lain seperti tancang, tanjang (Jw.); tinjang (Md.); bangko (Bugis); kawoka (Timor), wako, jangkar dan lain-lain. Lima species bakau yang diketahui yaitu Rhizophora apiculata, Rhizophora mangle, Rhizophora mucronata, Rhizophora racemosa, Rhizophora stylosa.
Hutan Bakau Sungai Bokor masih terjaga yang dipergunakan masyarakat setempat seperlunya saja untuk memproduksi kayu arang ataupun kegunaan lainnya. Bakau yang diambil hanya sesuai dengan ukurannya tanpa mengambil ukuran yang lain.
Sesampai di dermaga terakhir yang bisa dilayari kapal pompong, kami pun berpindah ke sampan. Sampan pun didayung makin ke hulu. Sungai Bokor memiliki banyak anak sungai. Percabangan anak sungainya cukup rumit dan memiliki nama tersendiri. Persimpangan anak sungai yang cukup besar diberi nama "Sake due" (saka dua dibaca dengan huruf "e" lemah). Lokasi persimpangan ini memiliki pusaran air yang cukup kencang ketika air mulai surut. Menuju Hulu Sungai Bokor haruslah memperhatikan air pasang dan surut, jika tidak kemungkinan tidak bisa mencapai hulu sungai yang dimaksud.
Semakin ke hulu, semakin rapat tetumbuhan Bakau yang kadang menyulitkan pendayung sampan. Sampai pada batas tertentu, salah satu dayung sampan akan disimpan dan dilanjutkan dengan mendorong sampan dari belakang buritan dengan satu dayung sampan. Disinilah letak serunya naik sampan, karena ada kerjasama antara pendayung/pendorong-dayung dengan penumpang. Penumpang sampan diikutsertakan untuk memegang, menahan, mendorong akar-akar Bakau yang ada disisi kapal yang tercapai oleh tangan saja.
Pada saat kami menelusuri Hulu SUngai Bokor, air dalam keadaan pasang, sehingga air mengalir menuju hulu. Sampan pun mudah bergerak menuju hulu mengikuti aliran air. Jika air surut, air sungai akan mengalir ke hilir sebagaimana lazimnya aliran sungai. Keadaan sungai secara khusus di Kecamatan Rangsang Barat dan umumnya di Kabupaten Meranti adalah mengalir ke hulu jika air pasang dan mengalir ke hilir jika surut. Aliran ini dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Sesampainya di dekat hulu Sungai Bokor pada lokasi yang dituju, terhampar kebun durian alami. Sayangnya kebun durian ini sedang berbunga dan akan berbuah di bulan Juli 2011 nantinya bertepatan dengan berlangsungnya perhelatan akbar Fiesta Bokor Riviera. Kebun durian ini adalah milik masyarakat setempat, menghasilkan durian yang sangat "lemak" dan dapat mengalahkan rasa Durian Bagong maupun Durian Petruk di tanah Jawa.
Lokasi kebun durian ini direncanakan sebagai salah satu stage (panggung) yang berbasis alam terbuka untuk workshop musik dan tari. Pepohonan durian, manggis dan lainnya dijadikan sebagai "backdrop" latar belakang panggung. Panggung/stage dalam hal ini bukanlah harus menggunakan perlengkapan panggung sebenarnya, karena direncanakan panggung alam ini adalah areal tanah yang dibersihkan dan ditentukan untuk tempat bermain musik dan tari. Tidak diperlukan listrik dan sound system, karena alam telah memberikan suara terbaik untuk telinga pendengar. Alat musik yang dimainkan nantinya adalah alat musik perkusi yang sejalan dengan irama alam yang indah.
So...
Kami menunggu anda semua di Fiesta Bokor Riviera 16-18 Juli 2011.
Nara Sumber Fran Armayadi dan Suryadi (Dewan Kesenian) Sopandi (Ketua Sanggar Bathin Galanng) |
Sang Profesor Prof. DR. Yusmar Yusuf |
Sang Profesor yang juga menunjukkan arah ke hulu Sungai Bokor |
Menikmati pemandangan hutan bakau dari haluan kapal |
Frans KPU dan Adhie menunjukkan buah pohon bakau |
Hutan Bakau Sungai Bokor |
Pepohonan tinggi yang masih ada |
Pohon Meranti Bakau |
Lokasi Pendaratan di Hulu Sungai Bokor |
Pohon Durian Hulu Sungai Bokor |
Pohon Durian Hulu Sungai Bokor |
Pohon Manggis Hulu Sungai Bokor |
Pohon Durian Hulu Sungai Bokor |
Penentu lokasi panggung dengan backdrop alam |
Mengambil buah keras sebagai contoh |
Indahnya alam Sungai Bokor Indahnya hutan bakau alam Indonesia |
Ekspedisi Hulu Sungai Bokor : Berita Terkini @2011
Buah senduduk bercabang-cabang
BalasHapusHinggap perkutut bertenggek di dahan
Bertuah penduduk kemajuan dijelang
Sikap dituntut tuan dan puan
Robert Batam
i like thiss..
BalasHapusi like thiss..
BalasHapus