Tercatat dua orang tetangga Mbah Marijan terluka akibat guguran awan panas. Salah satu diantaranya, Pujo bahkan menderita luka bakar sebesar 75 persen. Sementara satu lainnya belum diketahui identitasnya. Kondisi keduanya masih labil, sehingga masih sulit untuk dimintai keterangan.
Mereka tinggal di Cangkringan, Sleman yang merupakan daerah terdekat dengan puncak Merapi dan aliran awan panas yang bisa mencapai 500 derajat Celsius.
Sementara itu, keberadaan Mbah Marijan, Jurukunci Merapi jalur Kaliadem masih misterius. Beberapa warga tadi siang masih melihat sang Jurukunci masih berada di rumahnya. Namun saat ini kabar Mbah Marijan belum diketahui.
Sementara itu, sejak meletus pada pukul 17.02 WIB, sore tadi (Selasa, 26/10), awan panas dari Gunung Merapi masih terus muncul susul menyusul tidak berhenti hingga sekarang. Meningkatnya aktivitas Gunung Merapi yang terjadi sore tadi itu tak hanya meluncurkan awan panas saja. Material berupa butiran kerikil kecil pun menyembur bersamaan dengan awan panas tersebut. Diperkiraan awan panas menuju arah selatan dari puncak Merapi.
0 Response to "Gunung Merapi Meletus dan Misterius Mbah Marijan"